Kegiatan

Pelatihan Konservasi Ekosistem Hutan Sukses Digelar, Kader Wonocoyo Kini Lebih Siap Kelola Kawasan Perhutanan Sosial
2025-06-26     Gender dan Keadilan Ekologi
Trenggalek, 21 Juni 2025 – Kader Perhutanan Sosial Desa Wonocoyo kembali mengikuti pelatihan peningkatan kapasitas, kali ini dengan fokus pada konservasi ekosistem hutan. Kegiatan yang diselenggarakan di Kusuma De Sonk (KDS), desa Wonocoyo ini menghadirkan narasumber sekaligus Co-PI sub tim Jawa Timur Prof. Liliana Baskorowati.
Materi Konservasi Lengkap dengan Pendekatan Praktis
Pelatihan dibuka oleh Prof. Liliana Baskorowati dari Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) dengan materi konservasi sumber daya hutan. Dalam sesi interaktif, peserta diajak memahami:
  • 4 Pilar Konservasi: Hutan, tanah, air, dan keanekaragaman hayati
  • Teknik praktis seperti reboisasi, terasering, dan perlindungan mata air
  • Studi kasus konservasi kura-kura di Taman Kili-Kili sebagai contoh nyata
"Konservasi bukan sekadar larangan, tapi pengelolaan bijak agar hutan tetap memberi manfaat ekonomi sekaligus terjaga kelestariannya," tegas Prof. Liliana.
Diskusi Kelompok Hasilkan Rencana Aksi Nyata
Peserta yang terbagi dalam 4 kelompok berdiskusi aktif untuk:
  1. Memetakan 5 kegiatan konservasi yang sudah dilakukan di Wonocoyo
  2. Menganalisis durasi, pelaku, dan manfaat kegiatan
  3. Menyusun strategi berbasis kearifan lokal, seperti:
    • Sistem hutan adat untuk wilayah larangan tebang
    • Bank biji tanaman langka oleh kelompok Perempuan
Materi lain yang tidak kalah pentingnya adalah menyangkut mangrove atau hutan bakau. Mengingat ada beberapa petak dalam kawasan perhutanan sosial tersebut terdapat garis pantai, mangrove menjadi bagian penting untuk dilakukan dalam proses konservasi hutan di desa Wonocoyo.
Fasilitator Hale Irfan Safrudi dari Lembaga Studi Ekosistem Hutan (LeSEHan) menekankan pentingnya pendekatan inklusif: "Hasil diskusi menunjukkan perempuan punya peran krusial dalam konservasi, terutama lewat pengelolaan HHBK (Hasil Hutan Bukan Kayu)."
Menjelang akhir sesi pelatihan. pembicara kedua Prof. Rahmanta Setiahadi dari Unmer Madiun memberikan pengantar dan bahan-bahan pelatihan untuk seri pelatihan ke-5 pada minggu berikutnya. Pengantar materi seri kelima adalah materi tentang livelihood yang dikaitkan dengan penyusunan dokumen RKPS (Rencana Kelola Perhutanan Sosial). Masyarakat diajak untuk merencanakan dan mengoptimalkan kawasan perhutanan sosial agar bisa menjadi mata pencaharian dan meningkatkan pendapatan masyarakat. (Diliput oleh LeSEHan_Newsnetwork)

Kegiatan
Agenda
18
Jul '24
Sub-tim Jawa Timur: Workshop P...
09.00 - 13.00 wib
Meeting room Work n' Play Coffee and eatery - Madiun
17
Jun '24
Sub-tim Laos: Analisa Data ...
08:00 - 12:00
Meeting room Campus
10
Jun '24
Sub-tim Jawa Timur: Analisa Da...
09.00 - 13.00 wib
Meeting Room Joglo Manies Resto - Ponorogo
09
Jun '24
Sub-tim Laos: Pengumpulan data...
08:00 - 16:00
Khammouan Province
Kontak Kami

Gedung Perhutani Forest Institute (PeFI) Sayap Selatan Lantai 2
Jl. Rimba Mulya No.11, Kartoharjo, Kec. Kartoharjo, Kota Madiun, Jawa Timur 63117

Didukung Oleh