Kegiatan

Pelatihan Modul Kelima Strategi Livelihood Berkelanjutan Sukses Digelar di Trenggalek
2025-07-31
Gender dan Keadilan Ekologi
Trenggalek, 12 Juli 2025 – Dalam upaya meningkatkan kapasitas masyarakat dalam mengelola sumber daya alam secara berkelanjutan, LeSEHan menggelar pelatihan Trial Module 5 dengan tema “Strategi Livelihood Berkelanjutan” di Kusuma De Sonk (KDS), Desa Wonocoyo, Kecamatan Panggul, Kabupaten Trenggalek. Acara ini dihadiri oleh 22 peserta yang mewakili berbagai kelompok masyarakat setempat.
Fokus pada Pemberdayaan Masyarakat
Pelatihan ini dipandu oleh dua fasilitator ahli, yaitu Prof. Rahmanta Setiahadi dari Universitas Merdeka Madiun dan Hale Irfan Safrudi, Direktur Lembaga Studi Ekosistem Hutan (LeSEHan). Materi pelatihan berfokus pada penilaian aspirasi livelihood masyarakat, pemetaan faktor pendukung dan penghambat, serta penerapan kerangka livelihood berkelanjutan yang mencakup lima aset utama: manusia, alam, keuangan, fisik, dan sosial.
Peserta diajak untuk mengidentifikasi prioritas mereka, di mana “Keamanan Pendapatan” dan “Akses Kesehatan” menjadi dua isu utama yang perlu ditingkatkan. Selain itu, mereka juga berdiskusi tentang solusi praktis, seperti pembentukan Kelompok Usaha Bersama (KUPS) untuk pemasaran kolektif dan penerapan agroforestri guna mengurangi dampak perubahan iklim.
Hasil dan Rencana Tindak Lanjut
Pelatihan ini menghasilkan beberapa dokumen penting, antara lain:
Beberapa poin penting yang diambil dari pelatihan ini antara lain:
Fokus pada Pemberdayaan Masyarakat
Pelatihan ini dipandu oleh dua fasilitator ahli, yaitu Prof. Rahmanta Setiahadi dari Universitas Merdeka Madiun dan Hale Irfan Safrudi, Direktur Lembaga Studi Ekosistem Hutan (LeSEHan). Materi pelatihan berfokus pada penilaian aspirasi livelihood masyarakat, pemetaan faktor pendukung dan penghambat, serta penerapan kerangka livelihood berkelanjutan yang mencakup lima aset utama: manusia, alam, keuangan, fisik, dan sosial.
Peserta diajak untuk mengidentifikasi prioritas mereka, di mana “Keamanan Pendapatan” dan “Akses Kesehatan” menjadi dua isu utama yang perlu ditingkatkan. Selain itu, mereka juga berdiskusi tentang solusi praktis, seperti pembentukan Kelompok Usaha Bersama (KUPS) untuk pemasaran kolektif dan penerapan agroforestri guna mengurangi dampak perubahan iklim.
Hasil dan Rencana Tindak Lanjut
Pelatihan ini menghasilkan beberapa dokumen penting, antara lain:
- Matriks Aspirasi Livelihood: Menunjukkan prioritas masyarakat untuk peningkatan kesejahteraan.
- Rencana Aksi: Termasuk pembentukan KUPS dan adopsi praktik pertanian berkelanjutan.
- Pemetaan Stakeholder: Mengidentifikasi mitra potensial seperti LSM lokal dan instansi pemerintah, serta tantangan seperti konflik lahan dengan sektor swasta dan Perhutani.
Beberapa poin penting yang diambil dari pelatihan ini antara lain:
- Kearifan lokal, seperti bank benih yang dikelola kelompok perempuan, menjadi kunci keberlanjutan.
- Inklusivitas sangat penting, terutama dalam melibatkan kelompok marginal seperti perempuan dan masyarakat adat.
- Adaptasi iklim melalui pelatihan tanaman tahan kekeringan dan sistem peringatan dini perlu diperkuat.
Kegiatan
- Edukasi
- Pelatihan & Pendampingan
- Studi, Kajian, Diskusi dan Penelitian
- Kerjasama dengan Lembaga Pemerintah & Non Pemerintah
- Perhutanan Sosial
- Gender dan Keadilan Ekologi
Agenda
18
Jul '24
Jul '24
Sub-tim Jawa Timur: Workshop P...
09.00 - 13.00 wib
Meeting room Work n' Play Coffee and eatery - Madiun
09.00 - 13.00 wib
Meeting room Work n' Play Coffee and eatery - Madiun
17
Jun '24
Jun '24
Sub-tim Laos: Analisa Data ...
08:00 - 12:00
Meeting room Campus
08:00 - 12:00
Meeting room Campus
10
Jun '24
Jun '24
Sub-tim Jawa Timur: Analisa Da...
09.00 - 13.00 wib
Meeting Room Joglo Manies Resto - Ponorogo
09.00 - 13.00 wib
Meeting Room Joglo Manies Resto - Ponorogo
09
Jun '24
Jun '24
Sub-tim Laos: Pengumpulan data...
08:00 - 16:00
Khammouan Province
08:00 - 16:00
Khammouan Province