Kegiatan

Pemberdayaan Perempuan dan Kelompok Marginal untuk Pembangunan Berkelanjutan: Lokakarya Penguatan Kapasitas Inklusif
2024-10-08     Gender dan Keadilan Ekologi
Pulau Buano, 7 Juni 2024 — Sebuah lokakarya transformatif bertajuk "Penguatan Kapasitas Inklusif bagi Perempuan dan Kelompok Marginal dalam Konteks Tata Kelola Lanskap Hutan (Forest Landscape Governance - FLG)" digelar pada 5-7 Juni 2024 di Ruang Pertemuan Kampus, Jl. Ir. M. Putuhena. Dipimpin oleh Marthina Tjoa, Co-Principal Investigator, lokakarya ini bertujuan untuk memperkuat peran komunitas lokal, khususnya perempuan dan kelompok marginal, dalam mengelola dan melindungi hutan mangrove di Pulau Buano.
Lokakarya ini merupakan bagian dari upaya berkelanjutan untuk mengatasi pengelolaan ekosistem mangrove yang berkelanjutan di Pulau Buano. Peneliti mengidentifikasi berbagai tantangan yang dihadapi perempuan setempat dalam keterlibatan mereka dengan hutan, dan merancang modul komprehensif sebagai alat pengembangan kapasitas untuk advokasi inklusif dan mata pencaharian berkelanjutan.

Tujuan Utama

Lokakarya ini berfokus pada pengembangan draft modul yang akan membekali perempuan dan kelompok marginal dengan keterampilan penting untuk lebih baik dalam mengelola sumber daya alam mereka. Modul ini menekankan:
  1. Pemahaman Tata Kelola Lanskap Hutan (FLG) dan Keadilan Ekologis
    Peserta mempelajari konsep keadilan ekologis dan relevansinya dalam melindungi ekosistem mangrove di Pulau Buano.
  2. Mengidentifikasi Masalah Lokal dan Mengusulkan Solusi
    Masukan dari masyarakat tentang masalah lingkungan setempat memungkinkan kelompok untuk merumuskan solusi alternatif yang dapat diterapkan.
  3. Mendorong Advokasi Inklusif
    Modul ini berfokus pada memberikan suara kepada komunitas marginal, mengajarkan cara mengadvokasi kebijakan berkelanjutan yang bermanfaat bagi semua pihak.
  4. Konservasi Ekosistem
    Metode konservasi hutan mangrove ditinjau dan disesuaikan dengan lingkungan unik Pulau Buano.
  5. Strategi Mata Pencaharian Berkelanjutan
    Peserta dilatih untuk mengembangkan strategi mata pencaharian alternatif yang selaras dengan keberlanjutan ekologi.
  6. Aksi Partisipatif, Pemantauan, dan Evaluasi
    Sistem pemantauan dan evaluasi berbasis komunitas juga diperkenalkan untuk memastikan pelaksanaan modul secara efektif.

Dampak dan Langkah Selanjutnya

Inisiatif ini merupakan langkah berarti menuju keterlibatan komunitas yang inklusif dalam tata kelola lingkungan. Masukan dari lokakarya ini akan menjadi panduan dalam finalisasi modul yang akan segera didistribusikan di seluruh Pulau Buano dan komunitas lain yang menghadapi tantangan serupa. Dengan memberdayakan perempuan dan kelompok marginal melalui keterampilan ini, proyek ini berharap dapat mendorong pendekatan yang lebih tangguh dan berkelanjutan dalam konservasi hutan di pulau tersebut.
Keberhasilan lokakarya ini mencerminkan pengakuan yang semakin meningkat bahwa pembangunan berkelanjutan tidak dapat dicapai tanpa partisipasi aktif dari semua anggota komunitas, terutama mereka yang secara tradisional dikecualikan dari proses pengambilan keputusan.
Proses penelitian dan pengembangan modul akan terus berlanjut sepanjang tahun, dengan lokakarya dan studi lapangan lanjutan dijadwalkan untuk memastikan modul ini mencerminkan kebutuhan dan aspirasi nyata dari komunitas lokal.

Kegiatan
Agenda
18
Jul '24
Sub-tim Jawa Timur: Workshop P...
09.00 - 13.00 wib
Meeting room Work n' Play Coffee and eatery - Madiun
17
Jun '24
Sub-tim Laos: Analisa Data ...
08:00 - 12:00
Meeting room Campus
10
Jun '24
Sub-tim Jawa Timur: Analisa Da...
09.00 - 13.00 wib
Meeting Room Joglo Manies Resto - Ponorogo
09
Jun '24
Sub-tim Laos: Pengumpulan data...
08:00 - 16:00
Khammouan Province
Kontak Kami

Gedung Perhutani Forest Institute (PeFI) Sayap Selatan Lantai 2
Jl. Rimba Mulya No.11, Kartoharjo, Kec. Kartoharjo, Kota Madiun, Jawa Timur 63117

Didukung Oleh