Tim Peneliti Kumpulkan Data untuk Pengembangan Model Tata Kelola Hutan Berbasis Masyarakat di Banyuwangi

BANYUWANGI, JAWA TIMUR – Sebuah tim peneliti yang dipimpin oleh Prof. Rahmanta Setiahadi (Principal Investigator) dan Prof. Liliana Baskoro (Co-PI) telah menyelesaikan kegiatan pengumpulan data di Desa Kedungasri dan Kedunggebang, Kabupaten Banyuwangi, pada 8–12 April 2025. Kegiatan ini bertujuan untuk mengumpulkan bahan penyusunan draf buku strategi model Forest Landscape Governance (FLG) berbasis masyarakat.
Kegiatan penelitian ini berfokus pada analisis tata kelola landscape hutan melalui pendekatan keadilan ekologis dan gender. Metode yang digunakan meliputi diskusi kelompok terarah (FGD), wawancara mendalam, observasi lapangan, dan pertemuan informal dengan berbagai pemangku kepentingan, termasuk perwakilan pemerintah desa, tokoh masyarakat, kelompok perempuan, dan petani hutan.
Selama lima hari, tim berhasil mengumpulkan data kualitatif yang komprehensif mengenai peran gender dalam pengelolaan hutan mangrove, dampak perubahan status kawasan dari Kawasan Ekosistem Esensial (KEE) menjadi Perhutanan Sosial, serta potensi dan tantangan pengembangan ekowisata berbasis masyarakat.
Beberapa temuan awal mengungkap bahwa pendekatan inklusif gender sangat penting dalam memastikan keadilan dan keberlanjutan pengelolaan hutan. Selain itu, kearifan lokal dan pengetahuan tradisional masyarakat memiliki peran signifikan dalam konservasi mangrove dan adaptasi perubahan iklim.
Kegiatan ini juga menyoroti pentingnya kolaborasi antara pemerintah, NGO, dan masyarakat dalam mendukung tata kelola hutan yang berkelanjutan dan berkeadilan. Partisipasi generasi muda dan perempuan dalam pengelolaan hutan masih perlu ditingkatkan melalui program-program peningkatan kapasitas yang relevan.
Dokumentasi foto dan audio selama kegiatan menjadi bukti pendukung yang akan digunakan dalam penyusunan buku strategi FLG berbasis masyarakat. Diharapkan hasil penelitian ini dapat memberikan rekomendasi kebijakan yang berdampak positif bagi pengelolaan hutan berkelanjutan di Indonesia dan kawasan Asia Tenggara.