Kegiatan

Workshop Final Monitoring Dampak Implementasi SVLK, LeSEHan 16 Desember 2020
2021-01-13     Studi, Kajian, Diskusi dan Penelitian
WORKSHOP FINAL MONITORING DAMPAK IMPLEMENTASI SVLK WILAYAH DAMPAK PEMBANGUNAN EKONOMI DAN SUMBER PENGHIDUPAN BAGI KELOMPOK RENTAN DAN MARGINAL DI JAWA (Jumanto, SP) Madiun, 16 Desember 2020. Telah terlaksana Workshop Final sebagai tahapan terakhir dalam pelaksanaan Program kerjasama Lembaga Studi Ekosistem Hutan dengan Food and Agriculture Organization (FAO) untuk melakukan monitoring dampak Implementasi SVLK pada kelompok marginal dan Pertumbuhan ekonomi Workshop final ini dilaksanakan secara virtual zoom (daring) dan secara tatap muka (Lurring), untuk tatap muka workshp ini dilaksanakan di ruang utama Pusdikbang SDM Perum Perhutani di Madiun, yang dihadiri oleh 75 peserta, 20 peserta secara tatap muka dan 55 secara Virtual Zoom, adapun peserta yang hadir berasal dari Kementrian LHK, Dinas terkait provinsi dan kabupaten, Lembaga NGO, Asosiasi, instansi terkait dan pelaku usaha yang berasal dari Jawa Timur, Jawa tengah DI Yogyakarta. Diawali mendengarkan lagu Indonesia raya secara bersama-sama secara tatap mukan dan virtual zoom, dan dilanjutkan penyampain sambutan Direktur LeSEHan Bapak Hale Irfan Safrudi, SE, dalam sambutanya menyampaikan kajian Monitoring dampak Implementasi SVLK ini dilakukan di jawa yang diambil sampling di 3 Porvinsi (jawa Timur, Jawa Tenah, DI Yogyakata) dan 9 Kabupaten, site ini diambil karena telah mewakili sebaran dari Hulu sampai hilir, disamping itu pada projeck ini kami juga mendevelope sebuah aplikasi untuk melakukan monitoring implementasi SVLK, dan juga pada aplikasi ini kami mengembangkan sebuah portal bisnis sebagai bentuk reward bagi para pelaku usaha yang telah mengisi monitoring. Portal bisnis ini dapat digunakan sebagai market bagi pelaku usaha industri kehutanan memasarkan produknya. Pada sambutan terkahirnya Direktur LeSEHAn menyampaikan sebaik baik manusia adalah manusia yang bermanfaat bagi orang lain, berharap Aplikasi SMD SVLK ini dapat dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya, dan adanya kelanjutan project ini dapat adanya berkelanjutan dimanfaatkan di seluruh indonesia. sambutan ke dua oleh perwakilan dari FAO ibu Josil Murray, menyampaikan ucapan terima kasih kepada Lesehan yang telah menyelesaikan project dalam monitoring dampak implementasi SVLK wilayah dampak pembangunan ekonomi dan sumber penghidupan bagi kelompok rentan dan marginal di Jawa. Pada sambutanya ibu Josil murray juga menyampaikan bahwa project ini LeSEHan juga membuat develop aplikasi yang cukup menarik mengumpulkan data dampak ekonomi dan sumber penghidupan yang bisa digunakan untuk memantau dampak SVLK kepada dua wilayah. Tool atau aplikasi ini turut berfungsi sebagai promosi untuk UMKM bisa link, saling menghubung antara up strim dan down strim. Menurut FAO tool online seperti aplikasi ini penting terutama adanya pandemic global yang kita alami sekarang, tool yang bisa mengurangi tatap muka dapat mengunakan online cukup penting Sambutan terkahir adalah Bapak DR. Rufi’ie, Msc, Direktur Direktorat Pengolahan Dan Pemasaran Hasil Hutan Ditjend PHPLl, Kementrian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK). Dalam sambutanya menyampaikan penghargaan dan apriasi kepada Lembaga Studi ekosistem Hutan yang telah melakukan monitoring dan membangun aplikasi untuk mnitoring SVLK. Studi monitoring dampak SVLK terlaksana atas Kerjasama Kementrian LHK dengan FAO di Programme FLEGT menunjuk LeSEHan sebagai konsultan pelaksana. Dalam SVLK terdapat 5 wilayah dampak implementasi yang dapat menyebabkan potensi perubahan baik kea arah yang positif maupun negative, Yaitu yang pertama efektifitas kelembagaan dan tata Kelola, kedua pemberantasan illegal loging, ketiga kondisi hutan, keempat pembangunan perekonomian, dan kelima keberlanjutan penghidupan dan mata pencaharian masyarakat. Studi LeSEHan difokuskan kepada implementasi wilayah dampak SVLK yang keempat pembangunan perekonomian dan wilayah dampak nomor lima keberlanjutan penghidupan dan mata pencaharian masyarakat dengan pertimbangan bahwa kedua wilayah tersebut perlu didalami karena studi sebelumnya belum dapat diperoleh potret secara mendalam. Diharapkan dengan terselesaikannya kedua studi tersebut dapat memberikan masukan perbaikan dalam implementasi SVLK di Indonesia tentunya kami harapkan kedua studi ini sehingga mempekuat monitoring dampak implementasi SVLK Pemateri utama pada workshop Final adalah DR. Rahmanta Setihadi, MP. Sebagai lead Researcher penelitan projek ini, memaparkan hasil kajian yang telah dilakukan, dalam paparanya DR rahmanta Setiahadi, menyampaikan data data hasil kajian yang dilakukan ntara lain data eksport produk berbahan kayu selama 2013-2019, data pembangunan ekonomi, data dana reboisasi yang diperoleh pemerintah, data pelatihan, data kepatuhan penggunaan SVLK. DR. Ir. Rahmanta Setiahadi MP, juga menyampaikan tentang penggunaan Aplikasi SMD SVLK sebagai alat untuk mengukur monitoring dampak implementasi SVLK yang didevelope LeSEHan, secara langsung. Pada aplikasi SMD SVLK disampaikan tentang pendapat responden tentang penggunaan SVLK, diasilkan 53,9 mengatakan SVLK belum bermanfaat, dan 46,1 Bermanfaat hal ini dilihat dari responden yang mebgatakan tdak bermanfaat adalah pelaku usaha hulu yang tidak melakukan eksport, namu demikian yang mengatakan bermanfaat adalah sebagian besar pelaku usaha yang melakukan eksport, dan menyimpulkan bahwa SVLK tidak berdampak buruk. Pada sesi tanya jawab, Didik dari pelaku industri Primer mengatakan selama ini SVLK belum memberi manfaat harapanya pengadaan barang dan jasa furniture oleh pemerintah seharusnya menggunakan SVLK. juga disampaikan oleh Bpk. Sigit dari KLHK, mengatakan realisasi eksport dari 3 provinsi meningkat, tetapi sebagian besar responden meyampaikan bahwa SVLK belum memberikan manfaat, diasumsikan SVLK masih dinikmati para eksportir, kedepan bagaimana SVLK dapat memberikan manfaat bagi pelaku usaha dihulu. Dalam mendukung SVLK , sesuai dengan surat edaran LKBP no 26 2019, mengatakan bahwa untuk lelang pegadaan barang dan jasa furniture dan kertas bagi isntansi pemerintah hanya diperoleh oleh pelaku indstri yang bersvlk , saat ini sudah Provinsi Kalimantan Selatan dan DIY, ini kedepan menjadi sara bagi pemerintah untuk pertimbangan tentag Green Procurement, Bpk. Sigit juga menyampaikan terkait perubahan kebijakan Permen LHK no 30 tahun 2016 menjadi Permen LHK No.21 tahun 2020, Pemerintah memberi kesempatan bagi pelau usaha untuk lebih diringankan dalam implementasi SVLK khususnya meperjarang dalam penilikan. Pada sesi closing stetment disampaikan DR. Ir. Rahmanta Setiahadi, penyampaian terimakasih atas kepercayaannya kepada Lesehan, dan masukannya. Kedepan masukannya akan dilakukan perbaikan oleh tim LeSEHan. Semoga data ini dapat memberi manfaat bagi implementasi SVLK. Lshn-JMTO,2020

Kegiatan
Agenda
01
Ags '23
Analisis Data dan Laporan Nara...
-
-
27
Jul '23
Lokakarya atau Diskusi Meja B...
10.00 - 13.00 wib
Balai Pertemuan Taman Kili-Kili
24
Jul '23
Lokakarya atau Workshop dengan...
10.00 - 13.00 wib
Balai Desa Kedungasri Kec. Tegaldlimo Kab. Banyuwangi
03
Jul '23
Diskusi Kelompok Terarah denga...
10.00 - 13.00
Desa Kedungasri Kec. Tegaldlimo Kab. Banyuwangi
Kontak Kami

Gedung Perhutani Forest Institute (PeFI) Sayap Selatan Lantai 2
Jl. Rimba Mulya No.11, Kartoharjo, Kec. Kartoharjo, Kota Madiun, Jawa Timur 63117

Didukung Oleh