Kegiatan

Mendorong Keadilan Gender dan Ekologis Lewat Penguatan Kapasitas Masyarakat Hutan di Trenggalek
2025-05-12
Gender dan Keadilan Ekologi
Modul 2: Local Problem and Alternative Solutions
Trenggalek, 10 Mei 2025 — Dalam upaya mendorong keadilan gender dan ekologis dalam tata kelola lanskap hutan di Asia Tenggara, Sub-tim East Java dari proyek riset Centering Gender and Ecological Justice in Southeast Asia Forest Landscape Governance: Lesson from Indonesia and Lao PDR menyelenggarakan pelatihan bertajuk Local Problem and Alternative Solutions di Desa Wonocoyo, Kecamatan Panggul, Kabupaten Trenggalek, Jawa Timur.
Pelatihan yang berlangsung pada Sabtu, 10 Mei 2025 di Kafe D'Song (KDS) ini menyasar kelompok masyarakat yang tergabung dalam Kelompok Tani Hutan (KTH) Sido Rukun. KTH ini merupakan pemegang legal akses Perhutanan Sosial (PS) dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) atas lahan seluas lebih dari 500 hektar—yang terdiri dari lebih 400 hektar hutan produksi dan lebih dari 100 hektar hutan lindung.
Peserta pelatihan terdiri atas berbagai elemen kunci masyarakat, termasuk Kelompok Wanita Tani (KWT), Kelompok Masyarakat Pengawas (Pokmaswas), dan Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis). Kegiatan ini diselenggarakan oleh LeSEHan (Lembaga Studi Ekosistem Hutan) sebagai host project, dengan dukungan penuh dari RECOFTC–Bangkok.
Mengusung pendekatan partisipatif, pelatihan ini dilaksanakan secara santai namun mendalam melalui diskusi kelompok dan forum group discussion (FGD). Tujuannya adalah membangun kapasitas warga dalam mengidentifikasi permasalahan lokal di sekitar hutan dan menggali solusi alternatif dengan mengoptimalkan aset yang dimiliki—baik sumber daya alam, manusia, finansial, infrastruktur, maupun modal sosial yang ada di komunitas.
“Pelatihan ini penting sebagai titik awal untuk menata pengelolaan kawasan perhutanan sosial agar mampu menjawab tantangan ekologi, konservasi, sosial, sekaligus ekonomi secara berkelanjutan,” ujar salah satu fasilitator kegiatan.
Dengan adanya pelatihan ini, diharapkan masyarakat tidak hanya menjadi pelaksana program, tetapi juga pengelola aktif yang mampu menjawab tantangan lokal dan mewujudkan tata kelola hutan yang lebih adil dan inklusif—baik dari sisi gender maupun lingkungan.
Diliput oleh LeSEHan_Newsnetwork
Trenggalek, 10 Mei 2025 — Dalam upaya mendorong keadilan gender dan ekologis dalam tata kelola lanskap hutan di Asia Tenggara, Sub-tim East Java dari proyek riset Centering Gender and Ecological Justice in Southeast Asia Forest Landscape Governance: Lesson from Indonesia and Lao PDR menyelenggarakan pelatihan bertajuk Local Problem and Alternative Solutions di Desa Wonocoyo, Kecamatan Panggul, Kabupaten Trenggalek, Jawa Timur.
Pelatihan yang berlangsung pada Sabtu, 10 Mei 2025 di Kafe D'Song (KDS) ini menyasar kelompok masyarakat yang tergabung dalam Kelompok Tani Hutan (KTH) Sido Rukun. KTH ini merupakan pemegang legal akses Perhutanan Sosial (PS) dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) atas lahan seluas lebih dari 500 hektar—yang terdiri dari lebih 400 hektar hutan produksi dan lebih dari 100 hektar hutan lindung.
Peserta pelatihan terdiri atas berbagai elemen kunci masyarakat, termasuk Kelompok Wanita Tani (KWT), Kelompok Masyarakat Pengawas (Pokmaswas), dan Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis). Kegiatan ini diselenggarakan oleh LeSEHan (Lembaga Studi Ekosistem Hutan) sebagai host project, dengan dukungan penuh dari RECOFTC–Bangkok.
Mengusung pendekatan partisipatif, pelatihan ini dilaksanakan secara santai namun mendalam melalui diskusi kelompok dan forum group discussion (FGD). Tujuannya adalah membangun kapasitas warga dalam mengidentifikasi permasalahan lokal di sekitar hutan dan menggali solusi alternatif dengan mengoptimalkan aset yang dimiliki—baik sumber daya alam, manusia, finansial, infrastruktur, maupun modal sosial yang ada di komunitas.
“Pelatihan ini penting sebagai titik awal untuk menata pengelolaan kawasan perhutanan sosial agar mampu menjawab tantangan ekologi, konservasi, sosial, sekaligus ekonomi secara berkelanjutan,” ujar salah satu fasilitator kegiatan.
Dengan adanya pelatihan ini, diharapkan masyarakat tidak hanya menjadi pelaksana program, tetapi juga pengelola aktif yang mampu menjawab tantangan lokal dan mewujudkan tata kelola hutan yang lebih adil dan inklusif—baik dari sisi gender maupun lingkungan.
Diliput oleh LeSEHan_Newsnetwork
Kegiatan
- Edukasi
- Pelatihan & Pendampingan
- Studi, Kajian, Diskusi dan Penelitian
- Kerjasama dengan Lembaga Pemerintah & Non Pemerintah
- Perhutanan Sosial
- Gender dan Keadilan Ekologi
Agenda
18
Jul '24
Jul '24
Sub-tim Jawa Timur: Workshop P...
09.00 - 13.00 wib
Meeting room Work n' Play Coffee and eatery - Madiun
09.00 - 13.00 wib
Meeting room Work n' Play Coffee and eatery - Madiun
17
Jun '24
Jun '24
Sub-tim Laos: Analisa Data ...
08:00 - 12:00
Meeting room Campus
08:00 - 12:00
Meeting room Campus
10
Jun '24
Jun '24
Sub-tim Jawa Timur: Analisa Da...
09.00 - 13.00 wib
Meeting Room Joglo Manies Resto - Ponorogo
09.00 - 13.00 wib
Meeting Room Joglo Manies Resto - Ponorogo
09
Jun '24
Jun '24
Sub-tim Laos: Pengumpulan data...
08:00 - 16:00
Khammouan Province
08:00 - 16:00
Khammouan Province